Albanjari Desa Gucialit

DESA GUCIALIT 10 Oktober 2017 09:31:47 WIB

Sebelum kita belajar mengenai tata cara dan dasar-dasar banjari, terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu banjari. Sekarang ini banyak orang yang bisa bermain alat musik terbang (banjari). Tetapi banyak juga yang belum tahu apa itu banjari, ada yang hanya sekedar tau banjari adalah pembacaan sholawat yg di iringi dengan alat musik al banjari / terbang.

Pengertian dan sejarah al banjari ialah:

Dalam versi ini, yang disebut sebagai perintis adalah seorang keturunan Arab Habib Abu Bakar bin Idrus Al-Habsyi yang akrab disapa Yik Bakar. Ia adalah salah seorang tokoh masyarakat yang menggemari kesenian Islam. Melalui kesenian, solidaritas umat Islam mudah disatukan Disela-sela latihan kesenian inilah,Yik Bakar memberikan nasehat-nasehat keagamaan.

Dari situ,masyarakat semakin intens berlatih kesenian Hadrah ini.  Hadrah ini memiliki banyak pengikut. Dahulu Hadrah tersebut belum dikenal dengan sebutan al-Banjari, akan tetapi Majruran (majelis yang berjajar atau “sekumpulan yang berbaris-baris”). Kegiatan kesenian ini kemudian menular ke daerah lainnya.

Ada yang mengatakan bahwasannya al banjari itu disebarkan oleh Ustadz Chumaidi Abdul Majid yang berasal dari dari Tapaan Pasuruan, sedangkan kedua bernama Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan nama Guru Zaini dari Martapura Banjarmasin. Keduanya belajar menuntut ilmu kepada Kiai Syarwani di Pondok Pesantren Datuk Kalampayan Bangil.

Hadrah atau biasa yang dikenal dengan al-banjari merupakan kegiatan membaca sholawat dengan diiringi alat musik terbang. Seni al banjari memiliki irama yang menghentak, rancak dan variatif. Kesenian ini seringkali digelar dalam acara-acara seperti maulid nabi, isra’ mi’raj atau hajatan semacam sunatan dan pernikahan.

Keunikan banjari adalah hanya terdapat satu alat musik yaitu rebana yang dimainkan dengan cara dipukul secara langsung oleh tangan pemain tanpa menggunakan alat pemukul.

Musik ini dapat dimainkan oleh siapapun untuk mengiringi nyanyian dzikir atau sholawat yang bertemakan pesan-pesan agama dan juga pesan-pesan sosial budaya. Umumnya menggunakan bahasa Arab, tapi belakangan banyak yang mengadopsi bahasa lokal untuk kesenian ini.

Di gucialit sekarang ini mulai ada kelompok kesenian Albanjari atau Hadrah yang di pimpin oleh Bpk.Sakur  yang terletak di dusun Sidomakmur TR 1 RW 3 Gucialit, kesenian ini terdiri dari beberapa pria mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, yang masing-masing memiliki peran aktif seperti vokalis dan pemegang alat music , biasanya vokalis terdiri dari 3 orang tergantung tema lagunya , untuk pemusik terdiri dari alat rebana dan jidor dan alat-alat yang lain, kini grup albanjari ini mulai sering mendapat job tampil kemana-mana mulai dari dalamwilayah Gucialit sampai luar wilayah Gucialit.

Kegiatan ini sangat mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat terlihat dari setiap ada acara seperti maulud nabi , atau acara-acara keagamaan lainnya grup ini slalu tampil mengisiss acara, sangat meriah dan memukau , biasanya mereka membawakan lagu 5-8 kali dengan lagu-lagu yang bernuansakan keagamaan dan nasehat-nasehat dari agama ,selain nyanyian-nyanyian terkadang mereka juga membacakan ayat suci Al-Qur’an sebagia pembuka penampilan ,

Untuk alat- alat penmpilan ini sebagian besar aalah rebana dan jidor namun sesuai perkembangan jaman , mereka menambahkan instrument dari beberapa alat seperti gitar, drum, gendang dan piano agar penampilan semakin memukau.

Komentar atas Albanjari Desa Gucialit

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi Gucialit

tampilkan dalam peta lebih besar